Purwakarta, Berita Merdeka Online – Perum Jasa Tirta II (PJT II), BUMN pengelola sumber daya air, tidak tinggal diam menghadapi ancaman bencana banjir yang makin nyata. Melalui strategi edukatif dan kolaboratif, PJT II terus memperkuat kesadaran publik akan pentingnya mitigasi banjir demi menjaga ketahanan wilayah dan keberlanjutan lingkungan.
Langkah nyata PJT II dimulai dari akar: masyarakat. Edukasi bukan sekadar kampanye, tapi gerakan berkelanjutan yang dijalankan lewat kemitraan strategis. Salah satunya, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kota Bekasi, menandai kerja sama dalam pemanfaatan lahan pengairan untuk kepentingan publik. Aset vital di bawah pengelolaan PJT II kini diarahkan untuk mendukung infrastruktur dan ketahanan kota dari ancaman banjir.
PJT II juga mendukung Program Pepeling (Pengantin Peduli Lingkungan) yang digagas Kementerian Agama Jawa Barat. Program ini membentuk kesadaran lingkungan sejak dini dalam keluarga baru—sebuah pendekatan preventif yang membumi dan berjangka panjang.

Di sektor hilir, PJT II bergerak aktif melalui pelatihan berbasis aksi di daerah rawan. Di Hulu Sungai Citarum, Kabupaten Bandung, para petani dilatih mengolah limbah ternak menjadi biogas, membudidayakan cacing, dan memproduksi pupuk organik. Program ini menyasar dua sasaran sekaligus: pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat.
“Langkah-langkah ini bukan seremonial. Ini bagian dari tanggung jawab kami untuk menjaga kelangsungan SDA dan memperkuat masyarakat menghadapi ancaman iklim, khususnya banjir,” tegas Imam Santoso, Direktur Utama PJT II.
Pendekatan PJT II bukan hanya teknokratis, tapi menyentuh sisi sosial. Dengan merangkul pemda, kementerian, dan komunitas lokal, PJT II membangun sinergi multipihak untuk menjawab tantangan iklim secara konkret dan terukur.
Ke depan, PJT II berkomitmen terus menajamkan perannya sebagai garda depan dalam pengelolaan SDA yang adaptif, berkelanjutan, dan berpihak pada masa depan masyarakat. (Sep)



Tinggalkan Balasan