Jakarta, Berita Merdeka Online — Dalam langkah monumental yang menegaskan komitmen pemerintah memberantas kejahatan narkotika, Presiden Prabowo Subianto memimpin pemusnahan barang bukti narkoba seberat 214,84 ton senilai Rp29,37 triliun. Acara ini berlangsung di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, pada Rabu (29/10/2025) dan menjadi simbol kuat perang tanpa kompromi terhadap narkoba.

Kegiatan ini merupakan hasil pengungkapan kasus narkotika selama periode Oktober 2024 hingga 21 Oktober 2025, di mana Polri berhasil menyita 214.840.682 gram berbagai jenis narkoba. Sebelum dimusnahkan, tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri terlebih dahulu melakukan uji sampel dan verifikasi untuk memastikan keaslian barang bukti.

Presiden Prabowo didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, serta sejumlah menteri dan tokoh masyarakat, menekan tombol simbolis pemusnahan menggunakan alat incinerator berteknologi tinggi. Api yang menyala di tungku pemusnahan menjadi saksi berakhirnya barang haram bernilai triliunan rupiah tersebut.

Presiden Prabowo Subianto menekan tombol simbolis pemusnahan narkoba di Mabes Polri, Jakarta.
Presiden Prabowo didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan pejabat negara lainnya saat memusnahkan barang bukti narkoba senilai Rp29,37 triliun.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa narkoba merupakan ancaman serius terhadap masa depan bangsa.

“Segala ancaman terhadap bangsa dan negara ada yang di depan mata, ada yang bersifat militer, psikologis, dan politis. Namun ancaman yang tak kalah berbahaya adalah narkoba. Zat ini merusak generasi, menghancurkan masa depan bangsa,” tegas Presiden.

Dari total pengungkapan kasus tersebut, diperkirakan 629,93 juta jiwa berhasil diselamatkan dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Presiden juga mengapresiasi Polri, BNN, dan seluruh aparat penegak hukum yang terus berjuang di garis depan.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa perang melawan narkoba dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan.

“Kami terus memperkuat strategi pencegahan dan penegakan hukum yang berjalan seimbang. Pendekatan ini tidak hanya menindak pelaku, tapi juga memutus rantai suplai dan permintaan,” jelas Kapolri.

Lebih lanjut, Polri juga menggandeng berbagai lembaga pemerintah, komunitas masyarakat, serta pihak internasional untuk memperkuat jaringan intelijen dalam pemberantasan narkoba lintas negara.

Presiden Prabowo menutup sambutannya dengan pesan humanis agar seluruh elemen bangsa turut berperan aktif dalam menjaga generasi muda dari jeratan narkoba.

“Kita harus bersama melindungi anak-anak kita dari kehancuran. Ini bukan sekadar tugas polisi, tapi tugas moral seluruh bangsa,” pungkasnya.

Langkah berani ini diharapkan menjadi momentum baru dalam mempertegas Indonesia sebagai negara tanpa kompromi terhadap narkotika, serta membuka harapan untuk masa depan yang lebih sehat dan berdaulat. (Heru)