“Puskesmas Prototipe adalah langkah strategis untuk memperkuat layanan kesehatan tingkat pertama. Dengan standar nasional, kami menargetkan layanan yang lebih merata hingga wilayah terpencil,” ujar Anik Khasyanti.

Sampai dengan tahun 2025, Pemerintah Kabupaten telah merampungkan pembangunan 10 Puskesmas Prototipe Nasional. Keberhasilan ini merupakan buah sinergi antara pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, serta dukungan teknis dan anggaran dari Kemenkes RI.
Visi Bupati Arie Septia Adinata, SE., MAP, di sektor kesehatan adalah mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri. Untuk mewujudkannya, program kesehatan daerah menitikberatkan pada promotif, preventif, dan pemerataan akses pelayanan, termasuk peningkatan fasilitas, ketersediaan tenaga kesehatan, obat-obatan, dan peralatan medis.
Peningkatan fasilitas Puskesmas Prototipe juga bertujuan menstandarkan fungsi layanan agar operasional berjalan efisien dan aman. Langkah ini diharapkan meningkatkan pengalaman pasien, menurunkan rujukan yang tidak perlu, dan mempercepat penanganan kasus di tingkat lokal.
“Kami terus memperluas jangkauan dan meningkatkan mutu layanan agar seluruh masyarakat Bengkulu Utara dapat merasakan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan berkualitas,” tambah Anik Khasyanti.
Pemerintah daerah berharap bahwa dengan semakin banyaknya Puskesmas Prototipe, kualitas hidup masyarakat akan meningkat secara menyeluruh — meliputi aspek kesehatan, produktivitas, dan kesejahteraan komunal. (Yapp)




Tinggalkan Balasan