SEMARANG, Berita Merdeka Online – Puncak peringatan Hari Santri 2025 yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah berlangsung meriah namun penuh makna. Acara pembukaan yang dipusatkan di Stadion Pandanaran Wujil, Bergas, Kabupaten Semarang, Kamis (23/10/2025), menjadi momentum penting bagi santri untuk memperkuat kiprahnya di bidang pendidikan, ekonomi, dan ketahanan pangan.
Dalam sambutannya, KH Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin, Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, menegaskan bahwa Hari Santri tidak sekadar perayaan seremonial, melainkan harus menjadi ajang meneguhkan prestasi dan kontribusi nyata santri terhadap bangsa.
“Sudah waktunya Hari Santri kita rayakan dengan semangat kemajuan. Bukan sekadar keramaian, tetapi bukti nyata hasil kerja keras santri dan warga NU,” tutur Gus Rozin.
Selama setahun terakhir, PWNU Jateng bersama lembaga dan badan otonomnya berhasil menjalankan sejumlah program strategis di berbagai bidang.
Salah satu yang menonjol adalah kerja sama LP Ma’arif PWNU Jateng dengan 39 universitas di Tiongkok, yang membuka peluang beasiswa bagi pelajar Ma’arif.
“Alhamdulillah, 20 siswa siap berangkat ke Tiongkok semester depan untuk melanjutkan pendidikan. Ini menjadi bukti bahwa NU Jawa Tengah terus membuka akses global bagi generasi muda,” jelasnya.
Selain pendidikan, Gus Rozin juga menyoroti pentingnya kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan.
Ia mengingatkan bahwa sektor pertanian merupakan kekuatan utama yang harus kembali digarap serius oleh warga NU.
“Yang menguasai pangan akan menjadi pemenang masa depan. Karena itu, santri harus menjadi bagian dari kebangkitan pertanian Indonesia,” tegasnya.
Ia menambahkan, NU siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan berbasis pesantren dan masyarakat desa.
Rangkaian kegiatan Hari Santri 2025 dirancang lebih substansial dan berorientasi manfaat.
Selain bazar UMKM yang diikuti oleh pesantren serta pelaku usaha warga NU, malam harinya juga diisi dengan Ngaji Bandongan bersama KH Ahmad Chalwani dan Gus Kautsar.
Kemudian pada hari kedua, diadakan pelatihan pertanian organik oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, serta konsolidasi pesantren se-Jawa Tengah dengan menghadirkan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI, Basnang Said.
Puncak kegiatan ditutup dengan jalan sehat santri bertabur hadiah, mulai dari sepeda motor hingga paket umrah gratis.
Menurut Gus Rozin, kegiatan tersebut menjadi sarana untuk menguatkan dua pilar utama NU: pesantren dan UMKM.
“Mayoritas warga NU hidup dari usaha kecil dan sektor pertanian. Melalui kegiatan ini, kita beri ruang bagi mereka untuk berkembang dan saling belajar,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Semarang H. Ngesti Nugraha yang turut hadir dalam pembukaan acara menyampaikan apresiasi kepada PWNU Jateng atas kontribusinya terhadap kemajuan masyarakat.
“Kegiatan ini bukan hanya memperingati Hari Santri, tetapi juga memberi dampak nyata. Bazar UMKM membantu promosi produk lokal, dan pelatihan pertanian menjadi bekal bagi petani kami,” kata Ngesti.
Ia berharap kerja sama antara pemerintah dan PWNU terus terjalin erat.
“Semoga sinergi ini membawa manfaat besar bagi pembangunan Kabupaten Semarang dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, rangkaian Hari Santri 2025 PWNU Jawa Tengah berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis hingga Sabtu (23–25 Oktober 2025), di Stadion Pandanaran Wujil, Bergas, Kabupaten Semarang. (lim)




Tinggalkan Balasan