“Tujuannya jelas, agar para lulusan perguruan tinggi tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga pengalaman kerja nyata di dunia profesional,” ujar Airlangga di hadapan peserta dan perwakilan perusahaan mitra.

Program ini memberikan insentif berupa uang saku bulanan, jaminan sosial, hingga perlindungan kehilangan pekerjaan dan jaminan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan.
Airlangga menegaskan bahwa program ini bukan hanya sarana pembelajaran, tetapi juga bagian dari ekosistem ekonomi yang berkelanjutan. “Dengan sinergi antara pendidikan, industri, dan pemerintah, kita memperkuat ekonomi inklusif yang menempatkan manusia sebagai pusat pertumbuhan,” katanya.
Langkah ini menjadi bagian penting dari visi Indonesia Emas 2045, di mana sumber daya manusia unggul menjadi motor utama kemajuan bangsa. (Heru)




Tinggalkan Balasan