Muara Teweh, BeritaMerdekaOnline.com — Dunia pendidikan di Kabupaten Barito Utara kembali menunjukkan gebrakan positif. Sekolah SMP Negeri 1 Muara Teweh sukses menyelenggarakan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif) bagi siswa kelas IX, Selasa (21 Oktober 2025). Kegiatan ini menggandeng Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah dan mendapat apresiasihttp://Barito Utar tinggi dari berbagai kalangan, termasuk anggota DPRD Barito Utara.
Kepala SMPN 1 Muara Teweh, Maslan, menjelaskan bahwa pelaksanaan UKBI Adaptif merupakan bagian dari upaya sekolah untuk meningkatkan kualitas berbahasa siswa.
“UKBI Adaptif ini penting sebagai alat ukur kemahiran siswa berbahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang pembentukan karakter dan kedisiplinan dalam berbahasa,” ujar Maslan.

Ia menambahkan, UKBI menjadi standar nasional yang setara dengan tes kemampuan bahasa internasional. Dengan ujian ini, siswa bisa memahami posisi mereka dalam penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
“Kami ingin siswa SMPN 1 tidak hanya pandai berbahasa, tetapi juga mencintai bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa,” tegasnya.
Apresiasi datang dari anggota DPRD Barito Utara, Gun Sriwitanto, yang menilai kegiatan tersebut sebagai inovasi luar biasa di dunia pendidikan daerah.
“UKBI Adaptif ini bukan sekadar tes, tapi wadah pembentukan karakter dan penguatan literasi. Anak-anak belajar mendengar, berbicara, menulis, dan memahami bahasa dengan benar,” tutur Gun.
Menurutnya, pelaksanaan UKBI sangat relevan di tengah tantangan globalisasi. Generasi muda harus bangga dan fasih menggunakan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional.
“Bahasa Indonesia adalah cerminan jati diri kita. Saya sangat mengapresiasi langkah SMPN 1 Muara Teweh yang sudah menjadi pelopor kegiatan literasi ini. Semoga semakin banyak sekolah yang mengikuti jejaknya,” harapnya.
Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama erat antara SMPN 1 Muara Teweh dan Balai Bahasa Kalimantan Tengah. Tim dari Balai Bahasa turut hadir untuk memfasilitasi pelaksanaan tes secara daring dan memberikan pembekalan teknis bagi para peserta.
Dari hasil awal pelaksanaan, antusiasme siswa tampak tinggi. Mereka mengaku senang bisa mengikuti ujian berbasis digital yang menantang namun edukatif ini.
UKBI Adaptif sendiri terdiri dari beberapa aspek penilaian, yakni kemampuan mendengarkan, membaca, menulis, berbicara, serta memahami kaidah bahasa Indonesia yang benar.
Melalui kegiatan UKBI Adaptif, SMPN 1 Muara Teweh menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi muda yang cerdas berbahasa dan berkarakter. Program ini diharapkan menjadi langkah nyata menuju pendidikan berbasis literasi dan budaya bahasa di Barito Utara.
“Bahasa adalah kekuatan bangsa. Dengan menguasai bahasa Indonesia yang baik, kita sedang memperkuat jati diri dan kebanggaan nasional,” pungkas Gun Sriwitanto. (Carli)

 
 
													


 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							
Tinggalkan Balasan