Merangin, BeritaMerdekaOnline.com – Di tengah kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan, masyarakat di tiga desa di Kecamatan Pamenang Selatan, Kabupaten Merangin, memberikan teladan luar biasa. Tanpa menunggu uluran tangan pemerintah, warga bahu-membahu memperbaiki jalan rusak yang menghubungkan Desa Tanjung Benuang C1, Desa Pulau Bayur, dan Dusun TSM Karang Rejo, Desa Bukit Beringin E2.

Aksi gotong royong ini dilakukan pada Rabu, 8 Oktober 2025, di bawah koordinasi tokoh masyarakat Supri, bersama Sugianto dan Yudiarso. Mereka memimpin warga mengumpulkan dana secara swadaya untuk memperbaiki akses jalan yang selama ini menjadi nadi perekonomian warga tiga desa tersebut.

“Jalan ini sebenarnya statusnya jalan kabupaten. Tapi kondisinya sudah bertahun-tahun rusak parah tanpa ada perhatian serius dari pemerintah daerah. Karena kasihan dengan pengguna jalan, terutama anak-anak sekolah, kami sepakat memperbaiki dengan seadanya,” ungkap Supri, selaku koordinator kegiatan.

Kondisi jalan memang sangat memperihatinkan. Lubang-lubang besar menganga di sepanjang ruas jalan, dan saat musim hujan, genangan air membuat kendaraan sulit melintas. Tak jarang pengendara tergelincir dan mengalami kecelakaan ringan.

“Apakah kita harus menunggu jalan ini benar-benar putus dulu baru diperbaiki? Jalan ini adalah jalur vital bagi warga tiga desa, juga menjadi akses utama bagi pelajar dan petani untuk beraktivitas,” tambah Sugianto.

Gerakan warga ini dilakukan secara mandiri sejak 27 September 2025. Mereka mengumpulkan sumbangan sukarela, menyewa alat berat, serta membeli batu geragal untuk menimbun jalan berlubang. Tak ada bantuan dari pemerintah, semua murni hasil gotong royong masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi. Walaupun dengan alat seadanya, semangat kebersamaan ini membuat kami bangga,” ujar Yudiarso menutup dengan senyum.

Kegiatan gotong royong tersebut menjadi contoh nyata semangat “dari rakyat untuk rakyat”. Selain memperbaiki jalan, aksi ini juga mempererat rasa persaudaraan antarwarga desa.

Masyarakat berharap agar pemerintah Kabupaten Merangin segera meninjau kondisi jalan tersebut dan menindaklanjuti dengan perbaikan permanen. Jalan itu bukan sekadar jalur transportasi, melainkan urat nadi ekonomi warga yang menggantungkan hidup dari pertanian dan perdagangan lokal.

Upaya swadaya masyarakat ini membuktikan bahwa gotong royong masih hidup di tengah modernisasi. Inilah potret nyata kepedulian sosial dan tanggung jawab bersama dalam menjaga fasilitas umum, meski dengan segala keterbatasan.

Penulis : Moh Basori.