Hadapi Pemilu Dan Gagal Terpilih Jadi Anggota Dewan, Ini Kata Dinkes Kota Yogyakarta

Tips dr. Lana Unwanah, Untuk Menghadapi Stres dan Depresi Akibat Gagal Terpilih

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Yogyakarta, dr. Lana Unwanah

YOGYAKARTA, BERITAMERDEKAONLINE.COM – Jika Gagal terpilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dapat menjadi pengalaman yang sangat berat bagi Calon Anggota Legislatif (Caleg). Hal ini dapat menimbulkan berbagai macam emosi negatif, seperti stres, depresi, dan kekecewaan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, drg. Emma Rahmi Aryani, MM, melalui Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Yogyakarta, dr. Lana Unwanah, menyampaikan stres dan depresi adalah dua emosi negatif yang paling umum dialami oleh caleg yang gagal terpilih.

Stres adalah reaksi tubuh terhadap tekanan, sedangkan depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan perasaan sedih, kehilangan minat, dan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

“Gagal terpilih dalam Pemilu dapat menjadi pengalaman yang sangat stres bagi Caleg. Hal ini karena mereka telah mempersiapkan diri dengan matang dan berharap untuk terpilih. Namun, harapan tersebut tidak tercapai, sehingga caleg merasa kecewa dan stres,” kata dr Lana, saat dikonfirmasi, Kamis (30/11/2023).

BACA JUGA : 50 Wajib Pajak Peroleh Penghargaan Dari Pemko, Pj Wako Harapkan Penghargaan Bisa Menginspirasi Wajib Pajak Lainnya – Berita Merdeka Online

Selain stres dan depresi, mereka yang gagal terpilih juga dapat mengalami emosi negatif lainnya, seperti kemarahan, rasa bersalah, dan malu. Emosi-emosi negatif ini dapat memengaruhi kondisi fisik dan mental, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

“Depresi itu dipicu lantaran saking tingginya ekpektasi namun realitanya tidak sesuai. Dengan biaya pencalonannya yang dirasa tidak sedikit bisa saja sampai jual rumah, aset dan lain-lain. Apalagi semisal modal yang digunakan juga dari hutang,” ungkapnya.

Untuk layanan persoalan ini sambungnya, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan mempunyai sejumlah tenaga psikolog, yang berkompetensi dalam penanganan permasalahan gangguan mental/jiwa atau stres maupun depresi.

“Layanan kesehatan primer di kota Yogyakarta, yaitu di 18 Puskesmas, sudah ada tenaga psikolog yang mempunyai kompetensi untuk menangani permasalah gangguan mental / kejiwaan, mulai gangguan ringan sampai dengan sedang,” kata dr Lana.

KEDUDUKAN DAN IDENTITAS RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia, Jalan Kaliurang Km 17, Pakem, Sleman.

“Untuk kasus yang lebih berat dan membutuhkan rujukan ke rumah sakit di RSUD dan beberapa rumah sakit lainnya ada dokter spesialis jiwa ( psikiater ),” lanjutnya.

Masih kata Lana, untuk pasien ini, bisa dirawat inap di Rumah Sakit Grhasia, di kota Yogyakarta.

“Untuk pasien gangguan kejiwaan yang harus dirawat inap, bisa dirujuk ke RS rujukan kesehatan jiwa yaitu ke rumah sakit Grhasia,” kata Lana.

Tips Menghadapi Stres dan Depresi Akibat Gagal Terpilih

Salah satu cara terbaik kata Lana, mengatasi stres dan depresi adalah dengan berbicara dengan orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau psikolog. Orang terdekat dapat memberikan dukungan dan pengertian yang dibutuhkan oleh caleg.

Setelah gagal terpilih, caleg perlu memberikan waktu untuk diri sendiri untuk beristirahat dan memulihkan diri. Caleg dapat melakukan hal-hal yang disukainya, seperti berkumpul dengan keluarga dan teman, atau melakukan hobi.

“Gagal terpilih dalam Pemilu adalah hal yang wajar. Caleg tidak perlu menyalahkan diri sendiri atas kegagalan tersebut. Dia perlu menerima kenyataan dan belajar dari pengalaman tersebut,” kata Lana.

“Seseorang perlu berpikir positif dan fokus pada masa depan. Dapat mencari peluang lain untuk mengabdi kepada masyarakat, seperti dengan menjadi relawan atau aktivis.” (SP/TIM)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *