SEMARANG, Berita Merdeka Online – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, sukses menggelar event Festival Mustika Rasa, di gedung Oudetrap Kota Lama Semarang pada Sabtu malam (28/6) yang mendapat sambutan antusias, khususnya dalam pameran lukisan Bung Karno, lomba lukisan bertema Bung Karno serta kompetisi kuliner berbasis resep legendaris Mustika Rasa.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, hadir bersama Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, beserta Forkompinda Kota Semarang.
Pada kesempatan itu, Agustina mengaku terkesan dengan rangkaian acara yang digelar bertepatan dengan bulan Bung Karno ini.
Salah satunya lomba melukis dan mewarnai yang diikuti anak-anak, yakni siapa itu Bung Karno dan Garuda Pancasila sesuai dengan abstraksi mereka.
Agustina menyampaikan, pemenang lomba lukisan Bung Karno dalam peringatan Bulan Bung Karno akan diumumkan pada 30 Juni 2025.
Ratusan karya lukis bertema Bung Karno dipamerkan, mulai dari gaya realis hingga abstrak. Para peserta yang terdiri dari anak-anak hingga seniman profesional menunjukkan interpretasi masing-masing tentang sosok sang Proklamator RI itu.
“Saya terkesan sekali melihat bagaimana anak-anak bisa mengabstraksikan siapa Bung Karno dan apa yang telah dilakukannya,” ujar Agustina pada Sabtu malam (28/6).
Ia juga menyebut bahwa kegiatan ini menjadi momentum tepat memperkenalkan nilai-nilai Pancasila dan sejarah nasional, terutama karena berlangsung di bulan Juni yang penuh dengan peristiwa bersejarah.
Tak hanya dari peserta, Agustina juga memberikan apresiasi tinggi juga datang untuk para seniman.
“Ada yang baru dikabari tiga hari sebelumnya, tapi hasilnya luar biasa. Bahkan ada juga seniman dengan gaya khas Bung Karno,” imbuhnya.
Ia berharap pameran semacam ini bisa menjadi agenda tahunan, digelar lebih lama hingga dua minggu untuk memberi waktu masyarakat menikmati karya seni.
Lebih lanjut, kompetisi Kuliner Mustika Rasa juga menjadi sorotan dengan mengangkat resep-resep dari buku Mustika Rasa, warisan kuliner zaman Bung Karno yang menjadi kompendium kuliner dari seluruh penjuru nusantara.
Agustina berharap para chef dari hotel-hotel berbintan mengolah resep otentik Indonesia agar bisa diangkat ke panggung internasional.
“Tujuannya agar chef hotel juga bangga menyajikan kuliner Indonesia, seperti rendang, gado-gado, nasi goreng kampung, hingga lodeh,” jelasnya.
Ia berharap resep tradisional Indonesia bisa diterima dan diakui dunia, menjadi bagian dari sajian resmi hotel-hotel kelas dunia.
Kegiatan ini sekaligus menjadi upaya Pemkot menggairahkan Kota Semarang sebagai kota perdagangan, jasa, dan seni budaya.(day)