FEB Unwahas Gandeng AFEBNU Gelar Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis OBE

SEMARANG, Berita Merdeka Online – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wahid Hasyim menggandeng Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Nahdlatul Ulama (AFEBNU) menyelenggarakan kegiatan Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis OBE (Outcome based Education) Terintegrasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Hybird Form pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis di lingkungan Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) dengan mengusung tema “Peluang, Tantangan Dan Tuntutan Internasionalisasi Penyelenggaraan Dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi”, Jumat (26/4/2024) lalu.

Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Nahdlatul Ulama (AFEBNU) dalam menghadapi peluang, tantangan dan tuntutan yang dihadapi perguruan tinggi dalam kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) terutama dalam bidang pengembangan akademik seperti pengembangan kurikulumnya.

Penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan tinggi tersebut mendorong perguruan tinggi semakin otonom, inovatif, produktif, adaptif, dan relevan dengan dinamika sosial, kemajuan IPTEKS, dunia industri dan dunia kerja.

Saat ini perguruan tinggi dituntut untuk senantiasa mengembangkan kurikulum dan pola atau model pembelajaran yang dapat mewujudkan capaian pembelajaran lulusan yang relevan dan optimal baik aspek sikap dan tata nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu dan utuh sejalan dengan dinamika dan tuntutan perkembangan zaman.

Dengan demikian penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran dapat mengembangkan pola dan model pembelajaran yang inovatif, kreatif, kolaboratif, dan adaptif sebagai wahana yang dapat mendorong dan membentuk kemampuan mahasiswa.

Adapun acara ini bertujuan untuk menjadi tolak ukur dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan, penjaminan mutu dan evaluasi terhadap keberhasilan kebijakan MBKM dan menindaklanjuti target internasionalisasi kurikulum dengan menetapkan petunjuk teknis dan tim pengembang implementasi kebijakan MBKM baik pada universitas maupun di masing-masing program studi di lingkungan AFEBNU.

Sehingga program studi mampu mendesain kurikulum dan sinkronisasi kurikulum program studi dengan mengembangkan perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran mata kuliah yang sejalan dengan arah kebijakan MBKM yang berbasis kurikulum internasional.

Hasan, Ketua AFEBNU sekaligus Dekan FEB Unwahas dalam sambutannya menegaskan saat ini perguruan tinggi dituntut berkembang agar bisa menjadi unggul, pastinya dalam beberapa bidang harus dapat terinternasionalisasi.

“Banyaknya penyesuaian internasionalisasi yang harus dilakukan setiap program studi untuk dapat mendapatkan nilai akreditasi unggul khususnya pada kurikulum pembelajaran,” ujarnya.

Beliau menambahkan, saat ini AFEBNU berusaha untuk mengimplementasikan rancangan kurikulum pembelajaran dengan paham Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai ciri khas perguruan tinggi di lingkungan LPTNU.

Sementara itu, Mudzakir selaku Rektor Universitas Wahid Hasyim menyampaikan bahwa setiap program studi harus membidik profil lulusan sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan saat ini, maka penting menyusun kurikulum berbasis internasional sehingga materi muatan, metode pembelajaran, strategi dan program pengembangannya dapat dilaksanakan dengan baik.

“Fokus kita saat ini internasionalisasi kurikulum dengan paham Ahlussunnah wal Jama’ah berbasis OBE yang terintegrasi MBKM ini dapat menjadi figure yang baik di Perguruan Tinggi Islam,” katanya.

Pemateri dalam workshop kali ini pada sesi pertama diisi oleh Harjum Muharam yang menyampaikan materi tentang potensi penerapan Outcome Based Education (OBE) MBKM (Hybird Form) pada fakultas ekonomi dan bisnis, bahan kajian penyusunan kurikulum berbasis OBE terintegrasi MBKM, penyusunan mata kuliah MBKM (Hybird Form) dan rencana pembelajaran semester berbasis OBE Terintegrasi MBKM serta implementasi double degree pada fakultas ekonomi dan bisnis.

Harjum Muharam adalah Ketua Forum Manajemen Indonesia Korwil Jawa Tengah dan juga sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen, Universitas Diponegoro.

Sedangkan pada sesi kedua membahas potensi internasionalisasi aswaja melalui program kerjasama Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, pengembangan sistem pembelajaran fakultas ekonomi dan bisnis di beberapa perguruan tinggi internasional serta implementasi kurikulum program studi di Fakultas ekonomi dan bisnis berbasis target capaian lulusan level internasional yang disampaikan oleh Ahmad Syaifuddin Zuhri selaku Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Tiongkok.

Kemudian materi terakhir yang disampaikan oleh Zailani bin Abdullah sebagai Dean Faculty of Entrepreneurship and Business Universiti Kalantan Malaysia yang memberikan penjelasan tentang potensi fakultas ekonomi dan bisnis dalam penerapan kelas international, mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan dan mata kuliah konsentrasi pada fakultas ekonomi dan bisnis di level international, rencana akademik fakultas ekonomi dan bisnis berbasis OBE terintegrasi MBKM melalui strudy exchange antar negara serta kendala dan potensi penerapan program MBKM level international.

Adapun setiap sesi materi pasti ada beberapa perwakilan Co Host dari UNISNU Jepara, UNSIQ Wonosobo, UNU Yogyakarta, UNU Sidoarjo dan ITB Tegal Yang berinteraksi langsung dengan setiap pemateri dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan meminta arahan teknis secara langsung dalam penyusunan kurikulum berbasis internasional.

Workshop ini dilaksanakan secara Hybrid (Offline dan Online) di Ruang Rapat Lantai 6 Gedung Dekanat Universitas Wahid Hasyim secara kondusif dipimpin oleh moderator Mokhamad Arwani.

Sedangan pesertanya meliputi perwakilan gugus tugas MBKM, Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, Dekan dan Ketua Program Studi serta Tim Penyusun Kurikulum Internasional berbasis OBE terintegrasi MBKM di lingkungan AFEBNU. (Dha)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by ExactMetrics