Bengkulu, BM – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu, setiap awal tahunnya, melakukan rapat koordinasi untuk mengetahui perkembangan inflasi daerah. Pasalnya, dengan stabilnya inflasi Bengkulu juga akan berdampak baik terhadap stabilitas harga pangan di pasaran. Dari data TPID Provinsi Bengkulu, hingga semester depan inflasi akan berada pada status stabil.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu Endang Kurnia S mengatakan, dari beberapa komponen yang mempengaruhi inflasi, hanya komponen angkutan udara yang akan mempengaruhi, namun komponen inflasi terbesar yakni ketersediaan pangan hingga pertengahan tahun 2017 diketahui diprediksi aman.
“Terutama disini ada Pemerintah Provinsi, kami dari BI dan Bulog yang bertugas mengamankan inflasi, terutama terhadap harga pangan. Sama seperti tahun lalu, angka inflasi kita masih berada pada angka 3,8 persen yang posisinya berada di bawah rata-rata inflasi nasional,” jelas Kepala BI perwakilan Bengkulu Endang Kurnia S usai mengikuti jalannya Rakor TPID, Rabu sore (25/01/2017).
Hal senada juga disampaikan Kepala Bulog Divisi Regional (Divre) Bengkulu Subali Agung Gunawan. Dengan ketersediaan bahan pokok seperti beras dan gula yang terbilang aman hingga lebaran tahun ini, menjadi penyumbang utama dalam menstabilkan angka inflasi Bengkulu.
“Kalau untuk beras dan gula stoknya aman hingga pertengahan tahun ini, bahkan sekarang telah memasuki masa panen. Jadi tidak perlu khawatir untuk ketersediaan pangan untuk masyarakat Bengkulu,” jelas Kepala Bulog Divre Bengkulu Subali Agung Gunawan.
Sementara itu, Januar Jumalinsyah Kepala Badan Usaha Milik Daerah pada Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Provinsi Bengkulu, menyatakan, dari koordinasi yang selalu terjalin antar anggota TPID, dirinya meyakini angka inflasi Provinsi Bengkulu akan tetap stabil, supaya inflasi itu terus terkendali. “Ya itu tadi kita harus bersama-sama dengan teman-teman dari BI, Bulog dan OPD terkait untuk bekerjasama,” jelas Januar. (MC/D12)