Kader PDIP Maruarar Sirait Mengundurkan Diri, Ini Profilnya

JAKARTA, BERITA MERDEKA Online – Saat Pilpres 2024 tengah memanas, Maruarar Sirait membuat gebrakan. Ia keluar dari PDIP meninggalkan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, demi mengikuti jejak langkah Jokowi.

Maruarar bukan sekedar kader bisa partai berlogo banteng. Dia pernah mengemban jabatan elite PDIP.

Berbaju merah sejak awal Reformasi, Maruarar terhitung senior dan termasuk salah satu kader ideologis.

Ayahnya, Sabam Sirait merupakan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia (PDI), embrio PDIP, pada masa awal penggabungan kelompok nasionalis.

Di sisi lain, Maruarar memang dekat dengan Jokowi.

Sejak 2014, Maruarar sudah menjadi think tank Jokowi yang maju Pilpres berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Bahkan ada cerita Marurar dan Jokowi tepergok di belakang istana saat isu gagal menteri mencuat.

Belakang Istana

Saat itu sekira pukul 19.30 WIB, Minggu (26/10/2014). Jokowi baru saja mengumumkan jajaran menteri kabinet pertamanya.

Di taman belakang Istana Merdeka, Jokowi tepergok berdua bersama Maruarar.

Di tengah gelapnya malam, keduanya terlihat cerah dengan kompak memakai pakaian kemeja putih panjang dan celana hitam.

Pakaian itu merupakan “kostum” para menteri yang diumumkan Jokowi.

Sebelumnya, beredar luas daftar nama menteri pembantu Jokowi. Ada nama Maruarar sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Namun, hingga pukul 17.00 WIB, Maruarar tidak muncul di Istana Merdeka dan dikabarkan justru mengunjungi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Seperti diketahui, yang menjadi Menkominfo saat itu adalah Rudiantara.

Jokowi dan Maruarar terlihat santai dan melepas senyum kepada sejumlah wartawan yang memergoki dan mencegatnya malam itu.

Mereka berdua mengaku tidak ada masalah apa-apa dan Jokowi akan tetap meminta Maruarar sebagai sahabat untuk membantu pemerintahannya.

Jokowi membantah bahwa nama Maruarar dicoret dalam daftar kabinet pada saat-saat terakhir.

“Yang jelas Pak Maruarar Sirait akan tetap membantu saya. Ya… sebagai teman baik,” ujar Jokowi dikutip dari Kompas.com.

Begitu ditanya soal kesamaan seragam kemeja itu, Maruarar pun berseloroh.

“Saya kan fansnya Jokowi,” imbuh anggota DPR periode 2014-2019 itu.

“Jangan begitulah,” timpal Jokowi menimpali.

“Kita kan fansnya Jokowi. Kami yakin Indonesia lebih baik di bawah Jokowi, kan kabinetnya banyak profesional,” ungkap Ara.

Selepas wawancara dengan media, mobil Ara pun datang mejemput.

Jokowi pun mengantar mantan anggota tim sukses Jokowi-JK itu sampai menaiki mobil.

Sosok Maruarar Siarait

Maruarar merupakan politikus yang hanya berpartai PDIP seumur hidupnya.

Pria kelahiran Medan, 13 Desember 1969 itu masuk partai merah sejak 1999 silam.

Bermodal aktif di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Parahyangan (Unpar), Maruarar terjun ke politik.

Dia juga sempat menjadi manajer Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa (KKBM).

Maruarar menjadi anggota DPR selama tiga periode dari 2004 sampai 2019.

Sementara karir profesionalnya, Ara, sapaan karibnya, merupakan Komisaris Utamma PT Potenza Energi.

Di PDIP, Putra dari pasangan Sabam Sirait dan Sondang Boru Sidabutar itu pernah menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat pada 2010-2015.

Terakhir, Ara menjabat sebagai Ketua Taruna Merah Putih (TMP), organisasi sayap partai berlambang banteng moncong putih itu.

Keluar dari PDIP

Ara pun kini memutuskan keluar dari PDIP.

Ia menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) ke Wasekjen PDIP, Utut Adianto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Ara mengaku, alasannya keluar dari PDIP karean inguin mengikuti langkah Jokowi.

Tidak jelas, ke partai mana Ara akan berlabuh. Pun dengan yang dimaksudnya sebagai pengikut Jokowi.

Padahal, Jokowi sendiri merupakan kader PDIP dan belum dipecat atau dikeluarkan. Meskipun memang Jokowi banyak dianggap berseberangan dengan Megawati soal Pilpres 2024.

Dengan anaknya menjadi cawapres Prabowo Subianto, Jokowi dinilai masyarakat tidak ikut perintah partai mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Saya memilih mengikuti langkah Pak Jokowi,” kata Ara.

“Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval ratingnya 75-80 persen,” lanjutnya.

Ara pun berterima kasih kepada Megawati yang sudah memberinya tempat untuk berkarir politik selama ini.

Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto dan jajaran partai karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDIP,” ucap Ara.

“Saya doakan PDIP tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan,” lanjutnya. (TRIBUN)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by ExactMetrics