×
Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.

Gerakan Bersih Pantai di Teluk Awur, Generasi Muda Diajak Lawan Ancaman Mikroplastik

JEPARA, Berita  Merdeka Online – Lebih dari 150 relawan yang terdiri dari pelajar, guru, dan warga masyarakat berpartisipasi dalam aksi bersih pantai bertajuk “Beach Clean Up – Membersihkan Pantai Bersama” yang digelar di pesisir Teluk Awur, Jepara, pada Selasa, 17 Juni 2025.

Mengangkat tema “Stop Mikroplastik, Mulai dari Teluk Awur”, kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye edukatif yang digagas oleh organisasi lingkungan Seakeeper.

Aksi ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, terhadap pentingnya menjaga kelestarian laut dari bahaya mikroplastik.

Tidak hanya sekadar membersihkan pantai, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi lingkungan seputar ekosistem laut, dampak negatif sampah plastik, serta cara-cara sederhana untuk ikut menjaga lingkungan.

Para peserta dibekali dengan perlengkapan ramah lingkungan seperti capitan bambu dan sarung tangan biodegradable untuk memungut sampah.

Seakeeper sendiri merupakan organisasi pelestarian laut yang didirikan pada tahun 2022 oleh tiga saudari: Michiko Wanandi, mahasiswa University of California, Berkeley, serta Mitsuko dan Miyuko Wanandi, yang bersekolah di Santa Catalina School, Monterey.

Fokus utama organisasi ini adalah mengedukasi anak-anak dan remaja terkait konservasi laut di Indonesia.

“Lewat kegiatan ini, kami ingin menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap lingkungan sejak usia muda. Ini bukan sekadar aksi bersih-bersih, tetapi juga gerakan membangun masa depan yang lebih hijau,” kata Michiko.

Senada dengan itu, Mitsuko menambahkan pentingnya edukasi lingkungan sejak dini agar tercipta generasi yang sadar dan peduli terhadap keberlangsungan ekosistem laut.

“Indonesia adalah negara maritim dengan kekayaan laut yang luar biasa. Menjaganya adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

Kepala Desa Teluk Awur, Rokhman, mengapresiasi kegiatan ini dan menilai bahwa aksi bersih pantai sangat efektif dalam membangun kesadaran kolektif terhadap persoalan sampah.

“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab semua pihak. Anak-anak belajar langsung pentingnya menjaga lingkungan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala SMP Kanisius Kudus, Driyono, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk pembelajaran luar kelas yang sangat bermanfaat.

“Setelah mempelajari mikroplastik secara teori, anak-anak kini melihat langsung dampaknya di lapangan. Ini sangat membekas bagi mereka,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari pengisi waktu setelah ujian semester, sebagai alternatif class meeting yang edukatif dan menyenangkan.

Salah satu siswa, Park Subin dari kelas 7B SMP Kanisius Kudus, mengaku senang bisa ikut berkontribusi.

“Pantainya jadi lebih bersih dan nyaman. Saya bangga bisa membantu membersihkan pantai Indonesia,” ucapnya.

Dari aksi ini, terkumpul sekitar 35 karung sampah dengan total berat mencapai 510 kilogram.

Lebih dari setengahnya merupakan sampah plastik seperti botol, kantong plastik, sedotan, dan kemasan makanan.

Selain itu, ditemukan pula butiran mikroplastik, potongan kain, sepatu, puntung rokok, dan sampah lainnya dari aktivitas manusia.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi lingkungan bisa dikemas secara menarik dan berdampak langsung.

Harapannya, semangat cinta lingkungan ini dapat menular ke keluarga, sekolah, hingga komunitas yang lebih luas. Karena menjaga laut adalah tanggung jawab bersama, bukan tugas segelintir orang semata. (lim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *